Pengertian Seni Rupa, Unsur-Unsur, Prinsip, Macam dan Fungsinya Lengkap

Pengertian Seni Rupa, Unsur-Unsur, Prinsip, Macam dan Fungsinya - Seni rupa tak lepas dari asal kata seni itu sendiri, yakni “ars” (bahasa Latin) yang artinya kemahiran, keterampilan, atau kerajinan. Dalam bahasa Sanskerta, seni berasal dari kata “sani” yang berarti persembahan, pemujaan, atau pelayanan.

Sebenarnya, definisi mengenai seni sangat beragam lantaran setiap orang memiliki pandangan yang berbeda. Namun, pada intinya seni adalah manifestasi, yakni perwujudan nyata dari ide, konsep, pemikiran, dan rasa ke dalam sebuah karya.

Pengertian Seni Rupa, Unsur-Unsur, Prinsip, Macam & Fungsinya Lengkap

Apa sebenarnya pengertian seni rupa? Apa saja unsur-unsur seni rupa, macam-macam seni rupa, prinsip seni rupa dan fungsi seni rupa? Temukan jawabannya di sini!

Pengertian Seni Rupa


Jika Anda pernah merasakan dorongan kuat untuk mewujudkan ide atau pemikiran sebagai sarana mengekspresikan diri maka Anda telah menjelajahi gagasan mendasar tentang seni. Seni adalah bentuk ekspresi atau imajinasi seseorang yang dituangkan melalui media berupa lukisan, benda kerajinan, tari, ataupun musik.

Sementara seni rupa berasal dari gabungan kata “seni” dan “rupa” yang artinya wujud. Secara harfiah, pengertian seni rupa adalah konsep yang diungkapkan secara visual dan berwujud nyata. Dengan kata lain seni rupa adalah cabang seni yang wujudnya dapat dilihat secara kasat mata dan dirasakan dengan rabaan.

Kendati istilah seni rupa mengacu pada bentuk seni yang mencerminkan keindahan atau nilai estetika, nyatanya seni rupa tidak melulu soal keindahan, tetapi selalu melibatkan perasaan, emosi, dan kreativitas. Hal inilah yang menciptakan kesan “indah” melebihi arti keindahan itu sendiri.

Unsur-Unsur Seni Rupa


Seni rupa bukan hanya melukiskan perasaan, melainkan juga mencerminkan jati diri dan jiwa pembuatnya. Hanya dengan melihat sebuah karya seni, Anda dapat merasakan kebahagiaan, kesedihan, atau kemarahan. Kesan ini terbentuk dari proses pengolahan unsur-unsur seni rupa. Seorang seniman harus terampil dalam memadukan dan mengolah unsur tersebut untuk menciptakan sebuah karya yang hebat.

Adapun unsur-unsur yang menjadi dasar karya seni rupa, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Titik


Titik adalah dasar dari segala ide atau gagasan. Titik dapat melahirkan garis, bentuk, dan bidang. Teknik lukis yang menerapkan kombinasi ukuran dan warna titik disebut pointilisme.

2. Garis


Garis terbentuk dari gabungan titik. Menurut wujudnya, garis terbagi menjadi dua jenis, yakni garis nyata dan garis semu. Sementara dilihat dari jenisnya, garis dibedakan menjadi garis lurus, panjang, pendek, lengkung, vertikal, horizontal, berombak, diagonal, spiral, patah-patah, dan tak beraturan.

3. Bidang


Bidang terbentuk dari gabungan baris. Bidang memiliki ukuran dan dimensi panjang, lebar, dan luas.

4. Bentuk


Bentuk merupakan unsur yang membuat sebuah karya seni tampak lebih hidup. Bentuk terbagi menjadi dua jenis, yakni bentuk geometris dan nongeometris. Bentuk geometris terdapat dalam ilmu ukur dan dikelompokkan menjadi dua, yakni bentuk kubistis (balok dan kubus) dan silindris (tabung, bola, dan kerucut). Sementara bentuk nongeometris berasal dari bentuk alam, seperti tumbuhan, hewan, dan manusia.

5. Ruang


Unsur lain yang tak kalah penting dalam sebuah karya seni adalah ruang. Ruang terbagi dalam dua jenis, yakni ruang nyata dan ilusi. Ruang nyata sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan ruang ilusi merupakan efek yang dihasilkan dari menggambar bidang pipih, datar, cekung, cembung, jauh, atau dekat.

6. Warna


Jika bentuk membuat karya seni tampak lebih hidup, warna menciptakan kesan indah. Ada tiga kelompok warna, yakni warna primer, sekunder, dan tersier. Warna primer merupakan warna dasar yang tidak berasal dari warna lain, contoh warna primer adalah merah, kuning, dan biru. Gabungan antara kedua warna primer disebut sebagai warna sekunder. Contohnya warna jingga yang merupakan kombinasi antara warna merah dengan kuning.

Sementara warna tersier adalah campuran warna primer dan sekunder. Misalnya kombinasi warna jingga dan merah menghasilkan jingga kemerahan. Di luar ketiga kelompok tersebut ada warna netral, yakni hitam dan putih, warna analogis (warna yang letaknya dekat dengan lingkaran warna lain), dan warna komplementer (warna yang saling berseberangan).

7. Tekstur


Tekstur merupakan suatu sifat atau keadaan permukaan benda, seperti kasar atau halus. Tekstur dibagi ke dalam dua jenis, yakni teksur nyata dan semu. Saat dilihat dan disentuh, tekstur nyata memiliki sifat yang sama. Lain halnya dengan tekstur semu yang sifatnya berbeda ketika dilihat dan disentuh.

8. Gelap Terang


Intensitas cahaya dapat menciptakan kesan nyata pada sebuah objek. Unsur ini sangat penting dalam menciptakan sebuah karya seni, terutama tiga dimensi. Gelap terang tidak hanya memperjelas kontras, tetapi juga menimbulkan efek yang lebih dramatis.

Prinsip-Prinsip Seni Rupa


Selain unsur-unsur seni rupa, prinsip seni rupa turut memengaruhi hasil karya seseorang. Pasalnya, prinsip berkaitan erat dengan penyususan komposisi suatu karya seni.
Adapun prinsip yang harus dipahami seorang seniman, antara lain:

1. Kesatuan


Kesatuan adalah prinsip paling utama dalam sebuah karya seni. Kesatuan merupakan wadah dari unsur seni. Dengan begitu setiap unsur yang ada tidak berdiri sendiri, melainkan melebur dan membentuk komposisi yang indah.

2. Keselarasan


Prinsip keselarasan mengatur hubungan antara unsur seni yang satu dengan lainnya. Baik berupa bentuk maupun warna.

3. Penekanan


Kesan mencolok pada karya seni dapat dihasilkan dengan menerapkan prinsip penekanan. Dengan prinsip ini, dua unsur yang saling berlawanan dapat berpadu dengan baik. Selain memberikan kesan yang tidak monoton, penekanan pun dapat meningkatkan nilai estetika dan daya tarik suatu karya seni.

4. Irama


Irama atau rhtym adalah pengulangan unsur seni, seperti garis, ruang, atau warna secara teratur. Dengan begitu pengulangan tidak akan menimbulkan kesan mononton. Sebaliknya, karya seni justru akan terlihat lebih estetis.

5. Gradasi


Menyusun warna berdasarkan tingkatan dapat menciptakan suatu warna yang indah. Prinsip gradasi akan memudahkan Anda untuk memilih warna transisi yang paling tepat. Umumnya, gradasi banyak digunakan dalam pembuatan mozaik, karikatur, dan lukisan. Dengan menerapkan prinsip ini, hasil karya seni akan tampak lebih hidup dan dramatis.

6. Proporsi


Proporsi merupakan prinsip yang mengatur perbandingan antara objek yang satu dengan lainnya, seperti besar kecil atau panjang pendek. Prinsip ini akan membuat karya seni tampak selaras dan indah.

7. Keserasian


Keserasian bertujuan untuk menciptakan karya seni yang harmonis. Meskipun karya seni dibuat dari berbagai unsur, seperti titik, garis, ruang, dan warna, tetapi dengan prinsip keserasian seluruh unsur dapat berpadu apik menjadi kesatuan yang indah.

8. Komposisi


Komposisi merupakan dasar keindahan lantaran berkaitan dengan susunan unsur seni rupa itu sendiri. Tanpa komposisi suatu karya seni tidak akan sedap dipandang mata. Komposisi yang tepat dari unsur seni, misalnya warna, garis atau bidang akan menghasilkan keteraturan dan keserasian. Hasilnya, karya seni pun akan terlihat lebih menarik dan indah.

9. Keseimbangan


Keseimbangan dalam seni rupa sangat penting karena hal ini dapat menciptakan kesan dan daya tarik tersendiri. Susunan yang tepat dan diatur dengan baik akan menghasilkan suatu karya yang menarik.

10. Aksentuasi


Aksentuasi diperlukan untuk menghindari kesan monoton. Dengan menyajikan sesuatu yang berbeda, seperti pemilihan warna kontras atau ukuran lebih besar dapat menghasilkan karya seni yang menarik dan tidak membosankan.

Macam-Macam Seni Rupa


Ditilik dari sejarah, seni rupa merupakan jenis seni yang telah ada sejak zaman prasejarah. Hal ini dibuktikan dari sejumlah temuan berupa patung dan lukisan selama periode Acheulean. Di Indonesia, perkembangan seni rupa pun dimulai sejak zaman prasejarah dan terus berkembang dari masa ke masa.

Di zaman prasejarah benda-benda yang ditemukan dipengaruhi unsur kebudayaan Hindu dan Buddha. Contohnya, bangunan megalitik, arca, dan lukisan. Pada periode Hindu-Buddha atau era seni rupa klasik, karya seni mulai dipengaruhi unsur budaya dari Persia, Tiongkok, dan India. Jika periode sebelumnya didominasi oleh seni patung, arsitektur, kriya, dan relief pada periode Islam lukisan dan patung hampir tidak ditemukan sama sekali. Namun, muncul seni kaligrafi sebagai penggantinya.

Pada periode seni rupa baru, seniman cenderung mengikuti karya seni di Eropa, seperti seni lukis dan patung. Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, muncul beragam jenis seni rupa yang digolongkan berdasarkan fungsi, wujud, dan massanya.

Seni Rupa Berdasarkan Fungsinya


Seni rupa berdasarkan fungsinya dibagi menjadi dua, yakni seni rupa murni dan terapan.

1. Seni Rupa Murni


Seni rupa murni merupakan karya seni yang dibuat hanya untuk tujuan estetika atau sekadar menuangkan ide dan pikiran. Seni rupa murni tidak memiliki batasan. Seniman bebas mengekpresikan apa pun yang ada dalam pikirannya, termasuk mencurahkan emosi dan perasaannya.
Beberapa jenis seni yang termasuk dalam seni rupa murni, antara lain:

  • Seni Lukis
Seni lukis dapat diartikan sebagai media untuk menyampaikan pesan. Setiap pelukis memiliki ciri khas, baik metode maupun media yang digunakan. Abstraksionisme, dadaisme, naturalisme, ekspresionisme, futurisme, impresionisme, realisme, dan surealisme adalah sejumlah aliran seni lukis. Sementara teknik yang biasa digunakan pelukis, yakni aquarel, plakat, spray, pointilis, basah, kering, campuran, dan tempera.

  • Seni Patung
Seni patung merupakan karya tiga dimensi yang dibuat dengan pahatan, tanah liat, atau bahan keras lainnya.

Selain dua contoh di atas, ada beberapa jenis seni rupa murni lainnya, seperti seni fotografi, kaligrafi, mozaik dan relief.

2. Seni Rupa Terapan


Seni rupa terapan dibuat bukan hanya untuk hiasan, melainkan dapat memudahkan manusia dalam beraktivitas. Seni rupa terapan tidak mengutamakan nilai estetika, melainkan kegunaan. Tak heran jika seni rupa pun kerap disebut sebagai seni pakai.

Beberapa jenis seni yang tergolong dalam kelompok seni rupa terapan, antara lain:

  • Arsitektur
Seni rupa terapan ini biasanya berbentuk bangunan, seperti rumah, apartemen, tempat ibadah, kantor, rumah sakit, sekolah, dan pusat perbelanjaan.

  • Dekorasi
Seni dekorasi memiliki tujuan untuk memperindah tampilan. Contohnya sebuah ruang kosong akan tampak lebih indah dengan adanya perabot dan lukisan. Dalam mendekorasi sebuah ruangan, ada beberapa hal yang memengaruhi hasil akhir, yakni pemilihan warna, tata pencahayaan, dan jenis perabot atau hiasan.

  • Ilustrasi
Seni ilustrasi umumnya berupa gambar atau foto yang berfungsi untuk memperjelas paparan, isi buku, ataupun penyusunan naskah.

  • Seni Kriya
Seni kriya adalah seni mengolah bahan baku menjadi barang bermanfaat. Untuk menghasilkan sebuah karya diperlukan keterampilan tangan. Seniman pun harus memperhatikan unsur penting, yakni nilai guna dan estetika.

  • Seni Grafis
Seni grafis merupakan salah satu cabang seni yang menggunakan teknik cetak untuk menghasilkan suatu karya. Seni grafis berfungsi sebagai alat komunikasi.

Seni Rupa Berdasarkan Wujudnya


Seni rupa berdasarkan wujudnya dibagi ke dalam dua jenis, yakni seni dua dimensi dan tiga dimensi.

1. Seni Dua Dimensi


Seni dua dimensi hanya dapat dilihat satu arah karena hanya memiliki dua sisi, yakni panjang dan lebar. Contohnya lukisan, sketsa, batik, ilustrasi, foto, dan poster.

2. Seni Tiga Dimensi


Seni tiga dimensi dapat dilihat dan dinikmati dari segala arah karena memiliki volume dan ruang yang dihasilkan dari tiga sisi, yakni, panjang, lebar, dan tinggi. Contohnya patung, vas bunga, meja, kursi, topeng, dan bangunan.

Seni Rupa Berdasarkan Massanya


Seni rupa berdasarkan massanya terbagi dalam tiga kelompok, yakni seni rupa tradisional, modern, dan kontemporer.

1. Seni Rupa Tradisional


Seni rupa tradisional merupakan seni yang terjaga kemurniannya, tetap statis, dan tidak mengalami perubahan. Meskipun dibuat berulang-ulang, karya seni ini harus mengikuti pakem yang ada. Contohnya senjata tradisional, kain batik, wayang golek, dan rumah adat.

2. Seni Rupa Modern


Seni rupa modern merupakan seni yang tidak terbatas pada kebudayaan atau pakem tertentu, tetapi tetap berdasarkan prinsip seni. Seni rupa modern lebih bervariasi dan bersifat individualis. Contohnya lukisan karya Basuki Abdullah, Raden Saleh Syarif Bustaman, Wakidi, dan Emira Sunarsa.

3. Seni Rupa Kontemporer


Seni rupa kontemporer merupakan seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Seni rupa kontemporer lebih modern dan tidak terikat waktu sehingga sesuai dengan zamannya atau kekinian. Contohnya Kaca dan potongan Peta Indonesia karya Dipo Andy, Small and Other Wings karya Christine Ay Tjoe, Origen’s Gambit karya Gede Mahendra Yasa, dan Death Clock karya I Nyoman Masriadi.

Fungsi Seni Rupa


Sebuah karya seni tidak pernah lepas dari fungsi. Berdasarkan cakupannya, ada dua jenis fungsi seni rupa, yakni fungsi individu dan fungsi sosial.

  • Fungsi Individu

Sesuai dengan namanya fungsi ini bertujuan untuk memuaskan diri sendiri. Fungsi individu hanya sebagai pemuas batin maupun hasrat, bukan untuk tujuan komersil. Contohnya seorang pelukis mengekspresikan rasa kehilangannya melalui sebuah lukisan yang menyentuh.

  • Fungsi Sosial

Jika fungsi individu hanya untuk dirinya sendiri, fungsi sosial justru sebaliknya. Karya seni yang dibuat bertujuan untuk memberikan kepuasan pada orang lain. Contohnya pertunjukan teater atau pementasan drama.

Di luar kedua fungsi seni rupa tersebut, masih ada kegunaan lain, di antaranya:

  • Fungsi Edukasi

Seni rupa tidak hanya menonjolkan keindahan, tetapi juga berfungsi sebagai sarana edukasi. Jika dimanfaatkan dengan baik, karya seni dapat memudahkan penyampaian informasi. Misalnya penggunaan boneka saat mendongeng dapat memudahkan anak untuk memahami jalan cerita. Contoh lainnya adalah pertunjukan wayang kulit. Wayang kulit bukan hanya bersifat menghibur, melainkan juga mengedukasi penonton tentang budaya dan sejarah Indonesia.

  • Fungsi Komunikasi

Disadari atau tidak, seni rupa berfungsi sebagai penghubung karena sifatnya yang universal. Seni rupa mampu menembus batas dan menjembatani perbedaan. Di mana pun Anda berada, Anda dapat menikmati karya seni. Bahkan, ketika Anda tidak mengerti bahasa penduduk setempat, seni rupa dapat menjadi alat komunikasi yang efektif.

  • Fungsi Keagamaan

Seni rupa dapat digunakan sebagai penunjang peribadatan ataupun alat untuk menyampaikan informasi berkenaan dengan ajaran agama. Contohnya masjid, gereja, pura, wihara, dan kaligrafi.

Demikianlah informasi mengenai pengertian seni rupa, unsur-unsur, prinsip, macam, dan fungsi seni rupa. Semoga bermanfaat.
Anur Al Hadyd Software Developer

Belum ada Komentar untuk "Pengertian Seni Rupa, Unsur-Unsur, Prinsip, Macam dan Fungsinya Lengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk berkunjung! Jangan ragu untuk memberikan dukungan. Kamu bisa ngasih jajan buat penulis lewat nihbuatjajan.com/hadyd